Oleh : Efi Sri Handayani
Seperti biasanya mereka
duduk berkumpul. Saling menceritakan kisah dan keluh kesah masing-masing.
Kemudian sesuatu datang dan memecah hari-hari yang selalu sama setiap harinya.
Cerita tentang kegembiraan memberi rasa kepada mereka pria-pria yang selalu duduk
di pinggir jalan sana. Lalu sesuatu itu dan mereka saling mengisi, hingga tak
ada lagi ruang yang sunyi dan sepi. Tak ada lagi gelap yang mampu memasuki
ruang. Tak ada lagi malam yang dipenuhi dengan cerita legenda tentang pria yang
tak mampu melepas kisah sedihnya. Tak ada lagi pagi yang hanya disambut oleh
secangkir kopi dari warung sebelah. Tak ada lagi putung rokok sisa semalam yang
mereka kumpulkan untuk dapat satu dua hisapan tembakau. Dan tak ada lagi senyum
yang tertinggal dipojok meja kerja seperti abu. Sesuatu itu juga telah membuat
seseorang memiliki harapan untuk digenggam setiap pagi. Melepaskan kenangan
yang selama ini ia anggap pantas untuk didekap. Kini mereka tak lagi melulu
duduk di pinggir jalan dan bercerita tentang kisah-kisah yang lalu. Sesuatu itu
telah menuntun mereka pada sebuah perjalanan baru yang nantinya akan menjadi
sebuah kisah untuk diceritakan. Sebuah cerita tentang sinema dan mimpi masa
muda yang ditemani oleh pagi dan hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar