Oleh: Joshua J. Johan
Oke, sebenarnya tulisan di bawah judul 'Mistis di Awal' itu belum sepenuhnya lengkap, dan karena memang belum lengkap ya tentunya belum mistis-mistis amat. Jadi begini kelanjutannya...
Proses
editing video Senjakala Cerita berjalan sekitar 3 minggu, dengan banyak
pertimbangan estetis. Proses itu ternyata cukup melelahkan secara
mental (apa kabar editor kami?). Setelah beberapa kali preview dan
perombakan, akhirnya sampailah kami ke rendering final pada tanggal 5
Februari 2014. Huaaahh... A weight off me and me editor's mind! Praise
the lord!
Keesokan
harinya adalah hari perilisan video, yaitu pada tanggal 6 Februari
2014, di sebuah bar di bilangan selatan 'Mother Town' bernama: Borneo
Beer House. Perilisan video itu mengambil momen di acara THURSDAY NOISE
VOL.III: SENJAKALA CERITA. Acara itu adalah sebuah pesta band-band
'noise' yang diselenggarakan oleh Jimi Multhazam, acara yang keren!
Cocok dengan selera saya!
Tidak
ada alasan bagi saya untuk tidak berbahagia pada momen itu. Bagaimana
tidak: pertama, video keren yang saya dan kawan-kawan garap
dipertontonkan perdana ke muka umum, kedua, band-band yang main
keren-keren, dan ketiga, teman-teman dekat beserta beberapa saudara saya
berkumpul. Dan akhirnya kalian tau kah? Kalau pada malam itu pada pukul
24.00 adik saya dan beberapa teman saya memberi saya kue brownies
dengan lilin diatasnya sambil mengumandangkan 'Happy Birthday'.
Kembali
saya tarik sedikit benang waktu ke belakang. Sewaktu masa-masa editing
bang Jimz sempet bilang: "Atas perkiraan cuaca baiknya perilisan
videonya diundur saja sampai tanggal 6 feb". Oke, baiklah, jadi editing
bisa lebih mantab lagi. Saya ini orang yang suka lupa. Saya sempet lupa
waktu itu kalau 7 Februari itu tanggal lahir saya, dan lucunya, saya
beberapa kali lupanya di tanggal 6 malamnya. Saya baru tersadar kalau
perilisan itu bakal tanggal di 6 Februari beberapa hari sebelumnnya,
saya baru sadar kalau itu sehari sebelum tanggal favorit saya. Saya pun
berseri-seri. Terkadang kesadaran memiliki caranya sendiri untuk memberi
kita kejutan yang menyenangkan (dan yang tidak, tentunya).
Esok
harinya, tanggal 7 Februari subuh saya pulang ke rumah keluarga saya di
BSD, Serpong. Saya merebahkan badan di kasur tercinta yang telah saya
tinggalkan berminggu-minggu. Saya mulai mengingat dan merenungkan semua
yang telah terjadi sejak saya keluar dari ruang sidang pada tanggal 14
Maret 2013, semua kejadian yang dapat ditangkap oleh panca indra dan
yang tidak. Semua hingga tanggal 7 Februari 2014. Pada momen itu, diatas
kasur, suara yang ada dalam diri saya berkata: betapa mistisnya
kehidupan ini bergulir. Betapa misteriusnya cara Tuhan bekerja. Pikiran
saya memeluk kado terbaik yang Tuhan berikan, dan saya pun tertidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar