Oleh : Joshua J. Johan
Untuk saya pribadi (Joshua J. Johan) ini adalah hal baru di hidup saya, hahaha... Terdengar lebai? Tidak juga, itu kenyataannya. Saya diberi "privilege" oleh kawan-kawan saya pionir-pionir SinePing untuk menyutradari video klip Morfem. Video yang digarap adalah lagu 'Senjakala Cerita'. Satu hal yang juga membuat ini spesial seperti mi goreng adalah: saya pribadi menyukai Morfem (kalian peduli?)
Setelah proses pra-produksi selama kurang lebih tiga minggu, akhirnya sampailah kami pada "hari-H" a.k.a SYUTING a.k.a ngitus! Waktu itu adalah 28 Desember 2013, syuting penutup tahun. Pra-produksi berjalan cukup lancar, kendati jadwal pada hari syutingnya cukup padat, kami harus syuting di tiga lokasi di Jakarta yang terpisah agak jauh, dan pastinya harus melalui anjingnya macet khas Ibu kota.
Kami bangun lalu berangkat ke lokasi pertama pukul 5 pagi dari markas besar kami: Hostel Borneo. Lokasi pertama tidak jauh dari markas kami: kantornya Jimi di menteng. Disitu kita mengambil dua scene: perform dan underwater scene. Kita sikat jam 8 sampai jam 3 kurang. Saya sempat tegang dikit waktu awal, selain memang pertama kali dan "klien"-nya bereputasi, juga gara-gara waktu untuk set alat cukup memakan waktu. Gue tegang karena breakdown jadwal syutingnya emang cukup ketat, ketat untuk mencapai target yang diinginkan, ketat bak sempak.
Lokasi kedua bertempat di daerah kota tua, aman vro! Tapi sempet terjadi sedikit drama dalam perjalanan menuju lokasi terakhir. Putra, sang DOP dan juga supir untuk divisi kamera sempat tertidur di dua lampu lampu merah beserta dua krunya. Kasihan dirinya sangat lelah. Bayangin, aid tugasnya di lapangan uds berat, masih harus ngeladenin mobil 'taft' tuanya yang tanpa power-steering dan masih manual, eux. Alhasil untuk lokasi ketiga kami ngaret. Saya sudah cukup cape' untuk tegang, pasrah saja.
Lokasi ketiga ini adalah Kedai Tjikini. Untuk lokasi ini kami harus membayar sewa, agak menyebalkanlah untuk kami sebenarnya. Oke, divisi kamera telah datang, mari kita selesaikan apa yang harus diselesaikan. Meski agak kenceng diuber waktu, tapi suasana tetap terjaga cair oleh divisi produksi beserta anak-anak Morfem. Itulah kerennya SinePing, mampu mencari celah sekecil apapun untuk tetep woles, itulah manusia Indonesia.
Akhirnya syuting selesai dengan sedikit overtime pada pukul 4 pagi. Ranjang kami datang!!! Kami syuting hampir 24 jam (mungkin karena kami kuliah di kampus 24 jam kali yee...). Sesampainya di markas, sebagian besar dari kami langsung tumbang hidup-hidup ke kasur, sebagian masih ngaso bentar di teras. Kami semua terbangun 12 jam kemudian, ada juga yang 14 jam kemudian (kemungkinan saya), jadi sebagian besar dari kami tidak sempat melihat matahari tanggal 29 Desember 2013, kami tetap beseri-seri.
Harus saya katakan, penggarapan video klip ini mistis untuk saya, a life changin' shit. Oke, saya sedikit tarik dimensi waktu ke belakang. Saya lulus sidang sarjana pada 14 Maret 2013 (sangat amat tak terasa!) dan wisuda pada bulan November. Selama jeda waktu antara kelulusan dan wisuda itu, saya habiskan dengan merenung, jalan-jalan, dan tentunya berselancar. Saya merenungkan apa yang mau saya lakukan dengan hidup saya di masa yang akan datang, mungkin hampir di setiap menitnya. Oke, saya memutuskan beberapa hal yang ingin saya capai, salah satunya ingin membuat film.
Oke, saya tarik ke belakang benang waktu itu, kenapa secara tiba-tiba memiliki minat dengan film, adalah hanya karena sewaktu saya mengerjakan skripsi saya kerap menonton film. Ya! Hanya semudah itu saya terinspirasi.
Kembali ke topik mistis! Ide awal untuk membuat film coba saya mulai untuk direalisir dengan mencoba mengetik sebuah naskah. Setelah mendapat benang merah dari naskah, saya mengontak kawan lama, teman sealmamater di semester satu. Saya mengontaknya karena saya tahu dia sudah beberapa tahun aktif di ranah audio-visual bersama kawan-kawan saya lainnya. Anak itu adalah Allan Soebakir. Saya temui dia dan lontarkan ide itu, ia pun merespon dengan positif, saya senang.
Setelah beberapa kali berdiskusi ala pinggiran a.k.a nongkrong, muncullah gagasan untuk memakai Jimi Multhazam di naskah yang saya tulis. Kami cukup berseri-seri. Berlanjut ke langkah selanjutnya, kebetulan dalam beberapa waktu kedepan mereka akan menggarap video klip band legendaris IKJ: Rumah Sakit. Kebetulan juga Rumah Sakit mengundang Jimi untuk in-frame di video mereka, PAS!
Syuting Rumah Sakit tersikat kelar, Allan mencuri sedikit kesempatan untuk menemui Jimi dan melontarkan ide, dialog pun terjadi, Jimi pun setuju untuk 'barter', ia main di film yang kami akan bikin dan dia pun kami buatkan video klip yang keren. dialog pun ditutup dengan pertukaran nomor telefon seluler, satu nomor dari Allan. Nah, pada momen itulah Allan menawarkan saya untuk menyutradarai video klip Morfem. Aid igal selam ngaradartusin ngitusan, aid uam produserin aja katanya.
Paham dimana letak mistisnya sejauh itu? Berapa banyak kejadian terjadi dengan sendirinya terjadi tanpa terencana sejauh ini?
Sineping edisi syuting Morfem adalah:
Haryono Putra
M. Zainal
Alfirazi Janji
Rison Risdiantoro
Allan Soebakir
Ratih
Toger
Zaki
Apit
Buluk
Joshua J. Johan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar